Tokoh-Tokoh Geometri
1. Thales (640 – 546 SM)
Pada mulanya
geometri lahir semata-mata didasarkan oleh pengalaman. Namun matematikawan yang
pertama kali merasa tidak puas terhadap metode yang didasari semata-mata pada
pengalaman adalah Thales (640-546 SM). Masyarakat matematika sekarang
menghargai Thales sebagai orang yang selalu berkarta “buktikan itu” dan bahkan
ia selalu melakukan itu. Dari sekian banyak teorema adalah:
-
Sudut-sudut
alas dari suatu segitiga sama kaki adalah kongruen,
-
Sudut-sudut
siku-siku adalah kongruen,
-
Sebuah sudut
yang dinyatakan dalam sebuah setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.
Hasil kerja
dan prinsip Theles jelas telah manandai awal dari sebuah era kemajuan
matematika yang mengembangkan pembuktian deduktif sebagai alasan logis yang dapat
diterima. Pembuktian deduktif diperlukan untuk menurunkan teorema dari
postulat-postulat. Selanjutnya untuk disusun suatu pernyataan baru yang logis.
2. Pythagoras (582-507 SM)
Sepeninggal
Thales muncullah Pythagoras (582-507 SM) berikut para pengikutnya yang dikenal
dengan sebutan Pythagorean melanjutkan langkah Thales. Para Pythagorean
menggunakan metode pembuktian tidak hanya untuk mengembangkan Teorema
Pythagoras, tetapi juga terhadap teorema-teorema jumlah sudut dalam suatu
poligon, sifat-sifat dari garis-garis yang sejajar, teorama tentang
jumlah-jumlah yang tidak dapat diperbandingkan, serta teorema tentang lima
bangun padat beraturan.
3. Euclid (300 SM)
Tidak banyak
orang yang beruntung memperoleh kemasyhuran yang abadi seperti Euclid, ahli
ilmu ukur Yunani yang besar. Meskipun semasa hidupnya tokoh-tokoh seperti
Napoleon, Martin Luther, Alexander yang Agung, jauh lebih terkenal ketimbang
Euclid tetapi dalam jangka panjang ketenarannya mungkin mengungguli semua
mereka yang disebut itu.
Selain
kemasyhurannya, hampir tak ada keterangan yang terperinci mengenai kehidupan
Euclid yang bisa diketahui. Misalnya, kita tahu dia pernah aktif sebagai guru
di Iskandariah, Mesir, di sekitar tahun 300 SM, tetapi kapan dia lahir dan
kapan dia wafat betul-betul gelap. Bahkan, kita tidak tahu di benua apa dan di
kota apa dia dilahirkan. Meski dia menulis beberapa buku dan diantaranya masih
ada yang tertinggal, kedudukannya dalam sejarah terutama terletak pada bukunya
yang hebat mengenai ilmu ukur yang bernama The Elements.
Dalam The
Elements, Euclid menggabungkan pekerjaan disekolah yang telah ia ketahui dengan
semua pengetahuan matematika yang ia ketahui dalam suatu perbandingan yang
sistematis hingga menjadi sebuah hasil yang menakjubkan. Kebanyakan dari
pekerjaannya itu bersifat original, sebagai metode deduktif ia
mendemonstrasikan sebagian besar pengetahuan yang diperlukan melalui penalaran.
Dalam Element Euclid pun menjelaskan aljabar dan teori bilangan sebaik ia
menjelaskan geometri.
Arti penting
buku The Elements tidaklah terletak pada pernyataan rumus-rumus pribadi yang
dilontarkannya. Hampir semua teori yang terdapat dalam buku itu sudah pernah
ditulis orang sebelumnya, dan juga sudah dapat dibuktikan kebenarannya.
Sumbangan Euclid terletak pada cara pengaturan dari bahan-bahan dan
permasalahan serta formulasinya secara menyeluruh dalam perencanaan penyusunan
buku. Di sini tersangkut, yang paling utama, pemilihan dalil-dalil serta
perhitungan-perhitungannya, misalnya tentang kemungkinan menarik garis lurus
diantara dua titik.
Sesudah itu
dengan cermat dan hati-hati dia mengatur dalil sehingga mudah difahami oleh
orang-orang sesudahnya. Bilamana perlu, dia menyediakan petunjuk cara pemecahan
hal-hal yang belum terpecahkan dan mengembangkan percobaan-percobaan terhadap
permasalahan yang terlewatkan. Perlu dicatat bahwa buku The Elements selain
terutama merupakan pengembangan dari bidang geometri yang ketat, juga di
samping itu mengandung bagian-bagian soal aljabar yang luas berikut teori
penjumlahan.
Buku The
Elements sudah merupakan buku pegangan baku lebih dari 2000 tahun dan merupakan
buku yang paling sukses yang pernah disusun manusia. Begitu hebatnya Euclid
menyusun bukunya sehingga dari bentuknya saja sudah mampu menyingkirkan buku
yang pernah dibuat orang sebelumnya.
Sebagai alat
pelatih logika pikiran manusia, buku The Elements jauh lebih berpengaruh
ketimbang semua risalah Aristoteles tentang logika. Buku itu merupakan contoh
yang komplit sekitar struktur deduktif dan sekaligus merupakan buah pikir yang
menakjubkan dari semua hasil kreasi otak manusia.
Adil jika
kita mengatakan bahwa buku Euclid merupakan faktor penting bagi pertumbuhan
ilmu pengetahuan modern. Ilmu pengetahuan bukanlah sekedar kumpulan dari
pengamatan-pengamatan yang cermat dan bukan pula sekedar generalisasi yang
tajam serta bijak. Hasil besar yang direnggut ilmu pengetahuan modern berasal
dari kombinasi antara kerja penyelidikan empiris dan percobaan-percobaan di
satu pihak, dengan analisa hati-hati dan kesimpulan yang punya dasar kuat di
lain pihak.
Pengaruh
Euclid terhadap Sir Isaac Newton sangat terasa sekali, sejak Newton menulis
buku yang terkenal dengan nama The Principia dalam bentuk kegeometrian,
mirip dengan The Elements. Berbagai ilmuwan mencoba menyamakan diri dengan
Euclid dengan jalan memperlihatkan bagaimana semua kesimpulan mereka secara
logis berasal mula dari asumsi asli. Tak kecuali apa yang diperbuat oleh ahli
matematika seperti Russel, Whitehead dan filosof Spinoza.
Kini, para
ahli matematika sudah memaklumi bahwa geometri Euclid . bukan satu-satunya
sistem geometri yang memang jadi pegangan pokok dan teguh serta yang dapat
direncanakan pula, mereka pun maklum bahwa selama 150 tahun terakhir banyak
orang yang merumuskan geometri bukan a la Euclid. Sebenarnya, sejak teori
relativitas Einstein diterima orang, para ilmuwan menyadari bahwa geometri
Euclid tidaklah selamanya benar dalam penerapan masalah cakrawala yang sesungguhnya.
Pada
kedekatan sekitar "Lubang hitam" dan bintang neutron -misalnya-
dimana gaya berat berada dalam derajat tinggi, geometri Euclid tidak memberi
gambaran yang teliti tentang dunia, ataupun tidak menunjukkan penjabaran yang
tepat mengenai ruang angkasa secara keseluruhan. Tetapi, contoh-contoh ini
langka, karena dalam banyak hal pekerjaan Euclid menyediakan kemungkinan
perkiraan yang mendekati kenyataan. Kemajuan ilmu pengetahuan manusia
belakangan ini tidak mengurangi baik hasil upaya intelektual Euclid maupun dari
arti penting kedudukannya dalam sejarah
SUMBER : http://aby-matematika.blogspot.co.id/2011/08/sejarah-geometri.html